Pages

16 Juni 2010

Developer Linux

Sudah berapa lama anda menggunakan linux?
Senang menggunakan linux karena mudah penggunaannya?
Senang menggunakannya karena bebas virus dan juga bebas reboot beberapa kali?
Senang bisa menggunakan linux karena dapat mudah men-download, meng-copy dan menyebarluaskan sesuatu tanpa perlu takut masalah legal atau tidaknya?

Pernahkah kita bayangkan bahwa semua hal tersenut kita dapatkan karena meorang mahasiswa Finlandia bernama Linus menulisnya sekitar 19 tahun yang lalu karena sebuah hobi saja?
Bahwa proyek itu tidak akan menjadi besar dan profesional seperti halnya GNU?
Bahwa proyek tersebut tidaklah portable?
Bahwa proyek itu mungkin tidak akan mendukung selain hardisk AT yang di miliki oleh Linus saat itu?
Proyek yang merupakan hobi itu kemudian dapat berkembang sedemikian rupa setelah kemudian Linus kemudian merilis source di bawah lisensi GPL (sebelumnya lisensi sendiri).
Sampai saat ini, ratusan sampai ribuan developer tangguh di seluruh dunia membantu perkembangan linux menjadi terus lebih baik untuk digunakan, baik oleh pengguna biasa atau oleh enterprise.
Semua keterbatasan yang di sebutkan di awal rupanya tidak terbukti. Linux kini adalah sistem operasi yang besar yang di gunajan di seluruh dunia, bahkan oleh perusahaan besar seperti IBM, Oracle, dan Sun. Linux juga merupakan Sistem Operasi yang sangat portable karena mulai dari superkomputer sampai dalam telepon genggam menggunakan linux. Dan juga dukungan hardware yang kini terus semakin hebat dan terus di tingkatkan.
Membaca kisah para developer kernel Linux adalah hal menarik tersendiri. Beberapa masih ada yang sangat muda dan tampil sangat rapi, sudah sangat berprestasi dan mereka sudah memulai belajar pemrograman dari kecil, dimana sebagian besar masih saja bermain game. Walaupun tak jarang pula kita bisa temui developer yang sudah berusia dan juga tampil berewokan (geeky) karena sudah melakukan pemrograman selama bertahun tahun.
Beberapa dari developer memang ada yang di bayar untuk mengembangkan kernel linux ini, bisa di sebabkan karena perusahaan distro linux, penyedia jasa linux, pembuat hardware yang peduli dengan linux atau berbagai perusahaan besar lainnya. Karena hal ini untuk beberapa developer, mengembangkan kernel itu di jadikan sebagai mata pencarian.

Berikut ini adalah Penjelasan mengenai beberapa orang yang merupakan developer linux :


Linus Benedict Torvalds

Linus merupakan tokoh sentral dari dalam pengembangan kernel linux. Sejak memulai pengembangan kernel linux ini kurang lebih 19 tahun yang lalu sampai hari ini, linus masih memegang kontrol dalam pengembangan, walaupun hanya sekitar 2 % dari source code kernel saat ini yang dia tuliskan sendiri.
Walaupun siapa saja berhak mengirimkan perbaikan untuk pengembangan kernel linux, termasuk ratusan developer linux yang aktif bekerja di kernel, Linus-lah yang memiliki kekuasaan tertinggi untuk memutuskan code apa saja yang boleh masuk ke kernel. Wajar saja karena jika tidak di kontrol dengan baik maka kernel linux akan semakin besar dan semakin banyak bug.
Sebelum kernel linux hadir, awalnya Linus menulis sebuah proyek berupa terminal emulator, yang di gunakannya untuk mengakses banyak server UNIX di lingkungan universitas. Beliau menulis program tersebut spesifik untuk hardware yang di gunakann dan independen terhadap sistem operasi karena beliau ingin memanfaatkan komputer barunya saat itu. (PC dengan processor 80386). Pada waktu itu, Linus menggunakan sistem operasi Minix dan compiler GCC. Serius mengembangkan proyek tersebut, Linu sadar bahwa dia telah menulis sebuah kernel sistem operasi.
Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat di link di bawah ini :

http://groups.google.com/group/comp.os.minix/msg/b813d52cbc5a044b?dmode=source


Awalnya nama yang di gunakan oleh Linus untuk sistem operasinya adalah Freax, Yang merupakan permainan kata dari kata freak (aneh, sinting, ganjil), free (gratis, bebas) dan x (dari unix).
Linus menggunakan nama itu selama kurang lebih setengah tahun, sebenarnya dia telah memikirkan nama Linux untuk sistem operasinya, namun dia merasa nama itu terlalu egois karena menggunakan namanya sendiri.
Agar orang lain dapat memberikan saran dan perbaikan pada hasil karyanya, dia menyimpannya di ftp server universitas pada september 1991. Teman kerja Linus bernama Ari Lemmke, yang menangani server, tidak setuju dengan nama Freax yang di gunakan Linus dan ia lebih menyukai nama Linux, Tanpa persetujuan dari Linus ia menyimpan file-file itu dengan nama Linux. Dan akhirnya Linus pun mengakuinya bahwa nama Linux itu lebih baik daripada Freax. Dan seterusnya Sistem Operasi ini di kenal dengan sebutan Linux.
Untuk mencegah berbagai hal legal yang timbul seputar nama Linux, Linus kini adalah pemegang merk dagang terdaftar (Registered Trademark) atas Linux. Sekitar tahun 1994 dan 1995, beberapa orang di berbagai negara mencoba untuk memiliki nama Linux dan ingin mencari keuntungan semacam royalti dari kepemilikan nama tersebut, sehubungan dengan populernya Linux.
Dalam dunia Free Software, Linus kadang mencatat berbagai peristiwa menarik, seperti perdebatannya dengan Andrew S. Tanenbaum. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat di link di bawah ini :

http://groups.google.com/group/comp.os.minix/browse_thread/thread/c25870d7a41696d2/f447530d082cd95d?tvc=2

08 Juni 2010

Kenangan Suka dan Guratan Luka, Dari dan Untukmu Sahabatku




Saat waktu menghampiri, tak sulitnya ku mengenalmu.
Saat waktu berjalan, tak cukupnya ku bersamamu.
Saat waktu berlalu, tak mudahnya ku melepaskanmu.
Catatan itu, masih ada dalam benakku.
Tapi masihkan ada di benakmu?

Kenangan suka, tawa, canda memenuhi hari kita bersama.
Hal yang tak biasa dan tak bisa kita ungkap dengan kata-kata.
Ketika itu tak cukupnya rasa terima kasihku.
Untukmu sahabatku, yang selalu setia mengisi hariku.
Untukmu sahabatku, yang selalu setia melepas tawaku.

Guratan luka, sakit, perih yang melengkapi kebersamaan kita.
Hal yang biasa dan bisa kita jalani semua apa adanya.
Ketika itu tak cukupnya rasa terima kasihku.
Untukmu sahabatku, yang selalu suka mengganggu.
Untukmu sahabatku, yang selalu mampu hadapi khilafku.

Sahabat-sahabatku..
Kenangan suka dan guratan luka ini.
Akan terus membekas, dalam hati.
Tak hanya dalam hatiku, tapi padamu juga harapku.
Semua darimu dan untukmu kan kubalaskan suatu waktu.

Satu lagi harapku..
Jangan jadikan ini akhir semua.
Tapi jadikan ini awal baru cerita kita bersama.
Cerita kita,
Generasi TKJ Angkatan 2.
Yang Penuh Semangat Juang dan Tak Terlupakan.!!

Terima Kasih Sahabat..

05 Maret 2010

Konfigurasi Samba Server

Langkah-langkah konfigurasi samba server :

1. Install samba server.
> yast > Software > Software Management

2. Masuk ke folder samba :
> cd /etc/samba

3. Backup data smb.conf asli :
> mv smb.conf smb.conf.backup

4. Buat file smb.conf baru :
> touch smb.conf

5. Isi file smb.conf baru itu dengan :
> vim smb.conf
> isinya berikut ini :
=====================================
[global]
workgroup = Tekaje
encrypt password = no
smb passwd file = /etc/samba/smbpasswd

[ReadOnly]
path = /home/readonly
public = yes
read only = yes
writable = no

[FullShare]
path = /home/fullshare
public = yes
read only = no
writable = yes
guest ok = yes
=====================================
> Save : :wq

6. Masuk ke folder home :
> cd /home

7. Buat folder dari path yang kita tuliskan di dalam smb.conf : > mkdir readonly
> mkdir fullshare

8. Buat user untuk samba : > smbpasswd -a (nama user)
> buat password
> untuk lihat user yang sudah ada : users

9. Buat permission dari file fullshare supaya dapat di edit oleh user manapun :
> chmod 777 fullshare

10. restart sambanya :
> /etc/init.d/smb restart

Konfigurasi DHCP Server

Langkah-langkah Konfigurasi DHCP server :

1. Install DHCP server
> yast > Software > Software Management

2. Masuk ke folder /etc :
> cd /etc

3. Backup data dhcpd.conf :
> mv dhcpd.conf dhcpd.conf.backup

4. Buat file dhcpd.conf baru :
> touch dhcpd.conf

5. Isi file dhcpd.conf yang baru itu :
> vim dhcpd.conf
> Isinya sebagai berikut :
=====================================================
ddns-update-style interim ;
ignore client-updates ;
subnet 172.19.21.168 netmask 255.255.255.248
{
option routers 172.19.21.169 ;
option subnet-mask 255.255.255.248 ;
option domain-name "conscription.net" ;
option domain-name-servers 202.134.0.155 ;
range dynamic-bootp 172.19.21.172 172.19.21.174 ;
default-lease-time 21600; max-lease-time 43200;
}
=====================================================
> Save : :wq

6. Edit file dhcpd di /etc/sysconfig :
> vim /sysconfig/dhcpd
> Edit DHCP Interface = "eth1"
> save : :wq

7. Restart dhcpd server :
> /etc/init.d/dhcpd restart